-->
loading...

Indonesia Butuh Intropeksi

     INDONESIA. Negeri besar dan luas dengan kekayaan alam yang melimpah terus membuat orang takjub dengan apa yang dilakukannya. Ide-ide cermelang anak muda untuk memajukan infrastruktur telah berkembang menyaingi negara-negara lain. Memang Indonesia saat ini masih kalah jauh dengan Malaysia. Karena kita tidak sadar negara sebelah telah mempelajari apa yang telah dibuat Indonesia saat ini. Contohnya adalah jalan tol Malaysia yang dahulu Indonesia sebagai guru untuk Malaysia. Sekarang Indonesia hanya bisa gigit jari saja. Kita tau Indonesia lebih tua daripada Malaysia. Seharusnya Indonesia bisa merasa malu di hadapan Malaysia. Masa "GARUDA" kalah sama "MACAN".
 
     JAKARTA. Ibu kota Indonesia tercinta. Banyak suku, agama, dan warga asing yang datang untuk melihat bagaimana keadaan sebenarnya Jakarta itu. Lihatlah gedung-gedung dengan besar dan kokoh berdiri di samping jalan utama Jakarta, dengan bertuliskan I 💗 JKT. Menjulang tinggi menggapai cita-cita kota ini. Memang sekarang Jakarta lagi semangat-semangatnya membangun infrastruktur untuk menyaingi kota-kota di Eropa. Dengan membangun MRT, Rumah Rusun dan masih banyak lagi. Jakarta bagai kota terkaya di Indonesia. Disisi lain Jakarta penuh dengan omong kosong "Katanya Jakarta mau menyaingi kota di Eropa? mana? AIR MINERAL aja masih beli. Mau ngalahin kota di Eropa? benahin dulu kemacetan Jakarta." Semua orang pasti punya suatu keinginan untuk menjadi lebih baik. Sama halnya Jakarta, "MUNGKIN" suatu hari nanti Jakarta sebagai kota terbersih di dunia dengan air kran bisa diminum dan tidak ada lagi sampah di jalanan. "MUNGKIN JUGA" Jakarta akan menjadi kota terhebat dalam mengusir kemacetan di kotanya. Menjadi inspirasi oleh kota yang terdesak kemacetan.

     JALAN RAYA. Sebagai alat penunjang semua kegiatan di negara ini. Sekarang banyak jalan yang sudah mulai menyempit, banyak pedagang berjualan di trotoar. Sekarang siapa yang salah jika trotoar yang digunakan untuk pejalan kaki malah dibuat untuk jualan. Jika digusur mereka marah-marah meminta keadilan. Hai para penjual di trotoar kalian sudah mengambil hak para pejalan kaki. Tidak sadarlah anda? Terus anda mau meminta keadilan? Keadilan apa? Anda tidak bayar jualan di trotoar. Anda hanya mementingkan jualan anda. Tidak mementingkan pejalan kaki. Setelah pemerintah membersihkan para penjual di trotoar itu sekarang masih ada lagi yang menjadi masalah pemerintah, yaitu pemotor (pengemudi sepeda motor) yang bandel. Banyak dari mereka yang menggunakan trotoar untuk mempercepat perjalanan. Wahai pemotor anda harus sadar juga dengan apa yan anda buat. Pemerintah harus memikirkan juga hak para pejalan kaki. Seharusnya di trotoar diberi halangan apa gitu biar pemotor tidak bisa lewat contohnya, diperbatasan antara jalan raya dengan trotoar di beri pagar, supaya pemotor tidak bisa lewat di trotoar. Pejalan kaki juga lebih aman. Iyakan?

     Dengan semua itu, Indonesia saat ini membutuhkan banyak sekali uang dan tenaga untuk membangun semua infrastruktur Indonesia. Dengan kata lain Indonesia memerlukan perusahaan-perusahaan swasta untuk membantu pembangunan. Kita paham semua tentang ekonomi Indonesia. Rupiah dan Dolar seperti sedang perang dingin. Tak begitu saja banyak juga tenaga kerja dari luar negeri yang datang ke Indonesia. Itu menjadi musuh bagi para pengangguran yang semakin banyak di Indonesia. Inilah Indonesia potret negara penuh dengan air mata.

 (Bersumber: http://www.antaranews.com/print/83496/bercerminlah-dari-malaysia-saat-bangun-jalan-tol)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

Seorang Blogger pemula yang sedang belajar

0 Response to "Indonesia Butuh Intropeksi"